Rabu, 26 November 2008

Jorge LoRenZo






Lorenzo was born on the Balearic island of Mallorca, Spain on 4th May 1987. He began riding motorbikes at home at the tender age of three and within months of taking to two wheels was competing in his first minicross races. In 1995, aged eight, he won the Balearic title and followed that up the following year by taking the Island’s minicross, trial, minimoto and junior motocross titles.

Lorenzo graduated to road racing and national competition in 1997 and it didn’t take him long to adjust, winning the Aprilia 50cc Cup in 1998. Despite officially being too young, a special dispensation in 2000 allowed him to compete in the Spanish 125cc series at the age of 13 and he made history the following year when competing in Europe and becoming the youngest ever winner of a European 125cc race.

The precocious teenager, once again showing that age was no limit to a quick rise up the ranks of motorbike racing, made his first foray onto the world stage with Derbi at the Spanish Grand Prix in Jerez in 2002, the third round of the season. He did not reach the legal age of 15 until Saturday and therefore missed the first day of practice but was unfazed by this and impressed the paddock by qualifying for the race, cementing his position in the World Championship over the course of the season as he got to grips with the circuits.

The young Mallorcan came of age the following season, winning his first 125cc Grand Prix in Rio de Janeiro and then going on to win three more races the following season, finishing fourth in 2004 and taking his podium tally to nine before making the step up the quarter-litre class and switching to Honda machinery. Six podium finishes and four pole positions in his rookie 250cc season sealed fifth in the championship and, with a move to the Aprilia factory team, 2006 was widely expected to be his defining year.

Lorenzo indeed surpassed all expectations in 2006, dominating the class with eight wins and a record-equalling ten poles, clinching his first world title convincingly. 2007 saw more of the same and an incredible nine pole positions saw him win from every single one of them, claiming his second world title at the penultimate round in Sepang. He also became the most successful 250cc Spanish rider of all time in the process.

2008 sees Lorenzo make the step up to MotoGP with Yamaha, where he will partner Valentino Rossi in the Fiat Yamaha Team. A colourful character, Lorenzo has a fondness for exuberant post-race celebrations, which make him a popular figure with the fans. His nickname ‘X Fuera’, is an allusion to his flamboyant outside overtaking style.


Date of Birth 04/05/1987
Place of Birth Mallorca, Spain
Nationality Spanish
Height 173 cm
Weight 62 kg
Marital Status Single
Hobbies Music, videogames, internet
Total Races 94 (48 x 250cc, 46 x 125cc)
Victories 21 (17 x 250cc, 4 x 125cc)
Pole Positions: 26 (23 x 250cc, 3 x 125cc)
Podiums 38 (29 x 250cc, 9 x 125cc)
Wins 2 (250cc, 2006/2007)
First Grand Prix Jerez, Spain, 2002 (125cc)
*

2008: Fiat Yamaha Team, MotoGP World Championship
2007: 250cc World Champion
2006: 250cc World Champion
2005: 5th, 250cc World Championship
2004: 4th, 125cc World Championship
2003: 12th, 125cc World Championship
2002: 21st, 125cc World Championship

SEJARAH YUSO



ARTI LAMBANG YUSO (organisasi)
Lambang YUSO yang berbentuk GENDANG dengan warna dasar hijau serta latar belakang
orang yang berwarna hitam berselendang dengan membawa padi dan kapas serta obor
dalam lingkaran bulat berwarna kuning yang menggambarkan bulan serta tiga
lingkaran yang bergandengan di bawah lima garis warna merah memiliki arti sebagai
berikut :

ARTI BENTUK
1. Tiga lingkaran yang bergandengan dengan warna hitam memiliki makna citius,
altius dan fortius
2. Lima garis merah menggambarkan bahwa asas organisasi adalah PANCASILA
3. Bentuk gendang memiliki makna YUSO menjunjung tinggi budaya bangsa
4. Bulan yang bulat menggambarkan kebulatan tekad dalam mengabdi serta kerelaan
memberikan penerangan dalam kegelapan
5. Manusia berselendang berarti keikhlasan dalam mengemban tugas mulia
6. Kapas dan Padi melambangkan kesejahteraan
7. Obor melambangkan semangat pengabdian

ARTI WARNA
1. Putih : suci, bersih,kebesaranjiwa
2. Merah: berani, semangat pantang menyerah
3. Kuning : satria, kepemimpinan
4. Hitam: keadilan
5. Hijau : kejujuran

Perkumpulan olahraga YUSO Yogyakarta berdiri pada tanggal 15 Mei 1952 di kota Yogyakarta, didirikan oleh sekelompok anak-anak muda yang waktu itu masih berstatus sebagai pelajar SLTP yang mencintai kegiatan olahraga. Para pendiri YUSO yaitu Bernarto, Soepartono, Sudiyono (alm), Abdulmanan, Mujiyono (alm), dan Kusbandri (alm).

Sesuai dengan usia para pendiri yang relatif masih muda dan kegiatan organisasi dalam bidang olahraga, maka perkumpulan diberi nama Yuso yang merupakan kependekan dari Yunior Sport Organization, serta membina cabang olahraga bolavoli dan bola basket.

Berkenaan dengan berjalannya waktu dan sesuai dengan ketentuan pemerintah waktu itu yang melarang agar meninggalkan istilah-istilah yang berbau asing maka arti YUSO oleh Prof. Dr. RM. Soekintaka diganti menjadi YUWANA SARANA OLAHRAGA yang berarti melalui kegiatan olahraga akan dicapai kesejahteraan lahir dan batin.

Dalam perkembangan selanjutnya perkumpulan olahraga YUSO membina lima cabang olahraga, yaitu bolavoli, bola basket, bola keranjang, renang dan atletik. Namun demikian prestasi bolavolinya melejit melampaui cabang-cabang olahraga lainnya dan bahkan perkumpulan olahraga YUSO sudah identik dengan bolavoli.

Dari sejak berdirinya hingga saat ini visi dan misi YUSO tidak pernah berubah yaitu ingin memberikan sumbangan terhadap pembinaan olahraga di tanah air melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilatih sejak usia dini

Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap atlet yang tergabung di YUSO akan selalu diajarkan untuk dapat berorganisasi dengan baik, memperhatikan studinya dan berprestasi setinggi mungkin.

Oleh karena itu, walaupun YUSO merupakan perkumpulan amatir akan tetapi proses kepelatihan yang dilakukan selalu didasarkan pada metode-metode ilmiah dan sikap profesionalisme. Untuk itu kerjasama dengan berbagai pihak dilakukan, mulai dari penjaringan atlet, proses pelatihan, sampai kompetisi untuk menjaga kelangsungan hidup organisasinya

Atlet yang dibina pada perkumpulan bolavoli YUSO mulai dari usia 11 tahun sampai dewasa dan dibagi dalam tiga kelompok. Yaitu kelompok pemula, kelompok yunior dan kelompok senior baik putra maupun putri. Mengingat jumlah anak yang dibina secara keseluruhan baik putra maupun putri mencapai 250 anak, maka diperlukan jumlah pelatih yang cukup banyak pula. Untuk itu perkumpulan memberi kesempatan kepada para mahasiswa jurusan kepelatihan bolavoli Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY untuk dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan untuk dipraktekkan secara langsung di lapangan dengan bimbingan dosen-dosen yang bersangkutan.

Mengingat mahalnya biaya sewa gedung dan sesuai dengan statusnya sebagai perkumpulan amatir murni, tempat latihan yang digunakan adalah di lapangan terbuka milik Universitas Negeri Yogyakarta, dengan frekuensi latihan satu minggu 4 kali untuk kelompok yunior. Bagi kelompok senior baik putra maupun putri latihan diselenggarakan di GOR Adisutjipto. Sedangkan untuk latihan fisik dilakukan di Laboraturium Kondisi Fisik Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY.


SeJaRaH PRoLiGa

PROLIGA pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002 tepatnya dari tanggal 1 Februari sampai dengan 7 April 2002 dan digelar di lima kota yaitu: Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Gresik.

Peluncuran Proliga merupakan hasil terobosan Ibu Rita Subowo yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Umum PP PBVSI. Beliau melihat adanya kemunduran bolavoli baik dari segi pembinaan, kompetisi, maupun prestasi, untuk itu perlu adanya kompetisi yang lebih professional.

Melalui Kompetisi Bolavoli Profesional PROLIGA Ibu Rita berharap popularitas bolavoli yang semakin menurun di masyarakat akan menjadi bergairah kembali. Beliau mengatakan: “…agar program ini dapat berhasil sistem kompetisi yang baik dan kualitas pemain yang sangat tinggi mutlak diperlukan, untuk itu seluruh tim-tim yang bertanding harus diperkuat oleh satu atau dua pemain asing yang mempunyai tinggi badan dan kemampuan ideal. Selain tinggi badan dan kemampuan, disiplin dan sikap professional dari pemain asing diharapkan dapat dijadikan panutan bagi pemain-pemain kita”. Atas dasar itu maka pada Kompetisi PROLIGA semua tim menggunakan pemain asing, meskipun pada kenyataannya kualitas pemain yang didatangkan ada yang tidak sesuai dengan harapan.

Pada penyelenggaraan PROLIGA yang pertama ini, penyelenggara menggandeng mitra dari TVRI dan Trans TV untuk menyiarkan program kompetisi ini, baik secara highlight, siaran tunda maupun siaran langsung, sehingga pertandingan dapat disaksikan tidak hanya oleh penonton yang datang ke tempat pertandingan tetapi juga dapat disaksikan jutaan penonton melalui layar televisi.

Dengan adanya tayangan langsung maupun tunda dua stasiun televisi pada setiap akhir pekan yang rata-rata penayangannya selama 5 jam setiap minggunya ditambah upaya promosi yang dilakukan di setiap daerah ketika pertandingan digelar, menyebabkan sambutan masyarakat menjadi luar biasa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah penonton yang datang ke tempat-tempat pertandingan dan puncaknya pada partai final tanggal 7 April 2002 Istora Senayan dipadati oleh para volimania.

Dasar pemikiran lain terhadap lahirnya PROLIGA adalah adanya sebuah harapan untuk mengangkat kesejahteraan klub maupun pemain bolavoli tanah air melalui kompetisi tahunan ini. Adanya antusiasme penonton baik yang datang langsung ke tempat-tempat pertandingan maupun melalui televisi diharapkan dapat menarik pihak sponsor untuk memanfaatkan even ini sebagai media promosi produk mereka. Bila ini berjalan dengan baik maka dana akan mengalir masuk yang pada akhirnya akan mengangkat kesejahteraan insan bolavoli. Dengan demikian kegiatan ini akan dapat turut mendorong terhadap terwujudnya olahraga menjadi sebuah industri. Untuk menuju kearah itu tentu saja perlu dukungan dari semua komponen yang terlibat seperti atlet, pelatih, penonton/masyarakat, pengurus, dan tentu saja induk organisasi serta peran media baik cetak maupun elektronik.

Tak hanya menggelar pertandingan, sejak awal pihak promotor yaitu m-lynx berupaya menerapkan konsep pemasaran dan membangun popularitas bolavoli dengan jargonnya SPIKETAKULER memang patut diacungi jempol. Pertandingan yang dikemas dengan acara hiburan lainnya seperti musik dan tarian serta penampilan pelatih dan atlet yang berlaku sebagi entertainer sungguh merupakan suatu pembaruan dalam pertandingan bolavoli.

Acara yang diakhiri di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center tanggal 8 April 2002 dalam Award Night juga terasa lain. Kecantikan dan ketampanan atlet dalam balutan busana Tuxedo dan Ball Gaun dalam pemberian penghargaan kategori terbaik dari dan untuk para atlet itu sendiri memberikan kesan tersendiri. Agar atlet memiliki kepercayaan diri ketika tampil di atas panggung meski hanya 2 menit maka dilibatkanlah John Robert Powers (JRP) sebuah perusahaan pengembangan diri bertaraf internasional untuk menangani para atlet yang akan tampil di panggung. Di lapangan mereka bisa garang, namun suasananya berbeda ketika mereka dihadapkan pada situasi panggung yang formal, menjawab pertanyaan wartawan, serta cara berpakaian yang disesuaikan acara. Hal yang belum pernah dilakukan cabang olahraga lain di tanah air.

Adapun perkumpulan-perkumpulan yang turut membidani lahirnya PROLIGA tahun 2002 adalah:

PUTRI :
1. YOGYA YUWANA (YUSO YOGYAKARTA)
2. BANDUNG TECTONA (PERHUTANI BANDUNG)
3. JAKARTA PHINISI (BANK BNI 46 JAKARTA)
4. GRESIK PHONSKA (PETROGRES GRESIK)
5. JAKARTA PATRIOT (MABES TNI JAKARTA)
6. JAKARTA MONAS
7. JAKARTA PRINCES
8. BOGOR TUNAS

PUTRA :
1. YOGYA YUWANA (YUSO YOGYAKARTA)
2. BANDUNG TECTONA (PERHUTANI BANDUNG)
3. JAKARTA PHINISI (BANK BNI 46 JAKARTA)
4. SURABAYA FLAME (SAMATOR SURABAYA)
5. JAKARTA PATRIOT (MABES TNI JAKARTA)
6. JAKARTA SANANTA (P2K JAKARTA)
7. JAKARTA MONAS
8. BOGOR TUNAS



KeMeNaNGan tim JoGja pada Waktu Permainan

Jogja-Sempat kecolongan di set pertama 19-25, akhirnya tim voli putra DIY membalikkan keadaan untuk menjungkalkan Bali 3-1 (19-25, 25-15, 25-22 dan 25-10), dalam babak 8 besar kejurnas bolavoli Piala Presiden 2008, di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (23/10).

Ini kemenangan kedua putra DIY dalam babak 8 besar. Tim yang dibesut Ir Wahyono Haryadi, Pitung Handoko dan Suranto Gembil tersebut, sebelumnya menggasak Kalimantan Selatan 3-0. Jumat (24/10) ini, putra DIY yang menurunkan Miko Fajar, Anto, Huda, Heru, Sunarwan, Raditya, Nurcahyo, dijajal Jambi. Jika putra DIY merebut kemenangan lagi, dapat dipastikan menempati ranking pertama Pool B, sehingga dalam babak berikutnya yang memakai sistem gugur bakal menghadapi peringkat IV Pool A.
Tim voli putra DIY yang belum pulih staminanya sehabis menyelesaikan penyisihan Grup II Jawa di Malang, ketinggalan di set pertama, 19-25. Tapi pada set II, berkat sentuhan tangan dingin pelatih Wahyono, tim DIY menang 25-15. Di set ketiga, Bali kembali menyuguhkan permainan gigih. Tapi lagi-lagi nasib baik berpihak pada DIY, sehingga mampu menyudahi set ketiga dengan 25-22. Pada set IV, permainan praktis milik putra DIY, dan kembali merebut set ini 25-10.

Sistem Eksresi

1.GinjaL

Lokasi

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).

Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.

Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.

Struktur detail

Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.

Organisasi

Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.

Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.

Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).

Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.

Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:

  1. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
  2. lapisan kaya protein sebagai membran dasar
  3. selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)

Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular.

Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.



Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal.

Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis.

Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:

  • tubulus penghubung
  • tubulus kolektivus kortikal
  • tubulus kloektivus medularis

Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin

Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.

Fungsi homeostasis ginjal

Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.


Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.

Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.

Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.


2.kulit


Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit dibagi menjadi 3 bagian: lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit janggat(dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah kulit. Kulit sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan asap knalpot. Kulit mengeluarkan air, dan garam - garaman.

Fungsi kulit:

a. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan maupun kerusakan yang disebabkan

oleh zat kimia.

b. Sebagai tempat indera peraba,

c. untuk menyimpan kelebihan lemak

d. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultaraviolet

e. sebagai pengatur suhu tubuh




3. Paru - Paru





Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paru - paru.


3. hati

Hati adalah sebuah organ dalam vertebrata, termasuk manusia. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Hati adalah tempat untuk mengubah berbagai zat. Misalnya, hati menerima kelebihan asam amino yang akan diubah menjadi urea yang bersifat racun. Hati juga sebagai tempat perombakan sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu yang dihasilkan tersebut akan ditampung di kantong empedu. Empedu terdiri dari garam empedu dan bilirubin(zat warna empedu). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan. Sedangkan zat warna empedu merupakan zat sisa yang akan memberi warna pada urin dan tinja. Penyakit yang terjadi jika keruskan pada hati adalah hepatitis, baik A sampai C.

Fungsi hati :
a. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen,
b. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh,
c. mengatur kadar gula dalam darah,
d. sebagai tempat pembuatan fibrinogen dan protrombin yang berperan dalam proses pembekuan darah,
e. sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A, dan
f. menghasilkan zat empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak.












Senin, 17 November 2008

blog pertamaku

duh, senengnya bs bwt blog tp Q jengkel bgt krena butuh waktu lama bgt tw bwt bikin blog ni......
tp biar sussah gini kalian hrs lihat ya....!!
key!!!!!!